5 Essential Elements For cara sedekah subuh di rumah sendiri
5 Essential Elements For cara sedekah subuh di rumah sendiri
Blog Article
Ratusan buku berisi teori sukses dan cara meraih berkat telah ditulis. Tidak sedikit dari buku tersebut menawarkan cara sukses yang instan, cepat dan praktis, menghalalkan segala cara yang keliru dan merugikan orang lain.
Meski selama menempuh perjalanan di padang gurun mereka telah mengecap kebaikan Tuhan, mengalami pertolongan Tuhan secara ajaib, namun semuanya tidak membuat mereka berubah.
Kebaikan Allah memberikan apa yang tidak layak kita terima; belas kasihan-Nya menahan apa yang seharusnya kita terima. Dalam kepedihan dan penderitaan, Bapa surgawi dengan setia memenuhi kebutuhan kita, menghibur hati, dan memberi kita kekuatan untuk menanggung beban yang harus kita tanggung. Meskipun kita adalah orang percaya, kita tetap berdosa dan tidak memenuhi standar kudus yang ditetapkan oleh Putra-Nya, Yesus Kristus.
Pertama-tama marilah kita panjatkan rasa syukur kita kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah memberi kita nikmat yang tidak terhitung banyaknya sehingga kita bisa merasakan indahnya hidup hingga detik ini.
Semua gambaran itu sudah cukup untuk direnungkan dalam satu hari. Bahkan cukup untuk dijadikan bahan perenungan untuk selama-lamanya!
Itulah yang hendak Tuhan Yesus nyatakan kepada kita. Penumpukan harta yang tanpa tujuan sebenarnya justru akan membuat manusia khawatir. Atau, membuat manusia percaya pada diri sendiri secara berlebihan. Dan yang paling parah, membuat hidup manusia dikuasai oleh uang.
Pertama, berkat menggambarkan kehendak Tuhan dari sejak penciptaan dan itu adalah rancanganNya dari semula (Efesus one:three-four). Setelah Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya, Ia memberkati mereka. Alkitab mencatat bahwa “Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi”.
Ada kalanya seseorang dapat menyimpulkan dengan tergesa bahwa dirinya adalah orang "yang terlupakan" oleh Tuhan saat mereka menengok ke belakang (kepada sejarah hidup di tahun yang lalu) dan mendapati bahwa di sana sini yang ada adalah sesuatu yang tidak mengenakkan (pergumulan, pengalaman buruk, kejadian tidak menyenangkan, dll).
Mereka berhasil karena Allah, bukan karena kebenaran hati mereka sendiri (ayat 4,5). Allah tahu mereka akan tergoda untuk menjadi bangsa yang tak tahu berterima cari disini kasih manakala di Tanah Perjanjian mereka menjadi makmur.
Bukankah dewasa ini ada banyak orang yang dibutakan oleh uang? Sebenarnya uang bukan sesuatu yang jahat. Hanya, kita perlu menjagai sikap hati kita terhadap uang.
Kalimat ‘dalam segala hal’ memiliki maksud dalam segala keadaan, baik atau tidak baik, dalam kelimpahan atau kekurangan, ada masalah ataupun semuanya berjalan dengan baik, ktia harus bisa mengucapkan syukur sebab inilah yang dikehendaki Tuhan.
مَّن ذَا ٱلَّذِى يُقْرِضُ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَٰعِفَهُۥ لَهُۥٓ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَٱللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۜطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
"Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur."
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu.
Report this page